SAHABAT
Sahabat,
Satu kata yang ketika
ku ucapkan teringat kalian yang selalu ada untukku
Susah senang kita
lewati bersama
Saat wajah ini secerah
langit pagi
Ketika senyum tak henti
pergi dari pipi
Terlihat dirimu disisi
Di wajahmu terpancar
rona bahagia menghiasi
Terima kasih sahabat
Saat bahagia, kau
tertawa bersamaku
Saat ku sedih, saat
hati ini terluka,
kau yang pertama
meneteskan air mata untukku
sahabat,
teringat ketika air
mata ini menetes,
kau datang di sampingku
meminjamkan separuh
bahumu untuk sekejab ku mengadu dan berkeluh
ibarat matahari, kau
datang memberi sinar takala awan hitam datang mengganggu
sahabat,
menurutku kita bagaikan
pelangi
berbeda, namun ketika
bersama menjadi warna yang indah
terima kasih sahabatku
SEBUAH
PENYESALAN
Lama sudah sajak itu ku
tulis padamu
Ribuan kata kata penuh
makna berasal dari dalam hati kuberikan padamu
Saat itu kau acuhkan
kertas putih berisikan sajakku
Aku tak gentar untuk
tetap mencintaimu
Karena hatiku berkata
kau tak kan pergi dan takkan pernah pergi
Sejauh apapun kau
menghindar, kau tetap akan berlabuh di hatiku
Kini, tibalah saatnya
kau merasakan apa yang dulu kurasakan,
Mencintai seseorang
dengan penuh cinta, namun ia tak pernah cinta padamu
Mungkin ia cinta, tapi
cintanya tak sebesar cintamu
Miris…
Sangat miris …
Kau mengambil kertas
yang dulu pernah kuberikan,
Kau membukanya,
membacanya dan akhirnya kau pun menangis
Kau menangis karena
baru saja merasakan hangatnya cinta yang dulu kuberikan,
Sebuah cinta yang tulus
dari dalam hati,
Cinta yang tak pernah
menuntut apapun,
Cinta yang memberikan
kebebasan bukan pengekangan
Terlambat,
Semua sudah terlambat
Namun tak pernah ada
kata terlambat untuk sebuah perubahan
Berubahlah,
Banyak cinta lain yang
menantimu,
Tapi, itu bukan aku
RINDU
Dunia berjalan dan
mendapati dirinya terburu buru
Aku tidak mempunyai
gambaran untuk hari esok
Kebenarannya, aku tidak
ingin tau
Beberapa hal terbaik
yang tersisa tidak dikatakan
Aku suka berfikir
sesuatu yang sangat indah
yang tak dapat
diungkapkan dengan kata – kata dan membuat hatiku rindu karenanya
Itu seperti burung
indah yang mengepakan sayap ke dalam sangkar dan membuat tembok ini pecah
Dan untuk setiap
kenangan yang singkat,
semua yang ada di sini
merasakan kebebasan
Tapi beberapa burung
tidak dapat di kurung,
bulu bulu mereka begitu
menyilaukan
Dan ketika mereka
terbang menjauh,
bagaikan dirimu tau
bahwa adalah suatu dosa telah mengurung kebebasan mereka
Tapi suatu tempat di
dalam hidupmu terasa kacau dan hampa setelah mereka pergi
Aku kira…
Aku kira
Aku hanya merindukannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar